" Jika ada yang namanya KEAJAIBAN, itu adalah 'nama lain' dari KERJA KERAS ! ,,,, "
(VIDEO) Kerja ! Kerja ! Kerja !
" Jika ada yang namanya KEAJAIBAN, itu adalah 'nama lain' dari KERJA KERAS ! ,,,, "
(VIDEO) Buka Bersama KBAPWS '49
(06/07/2015),
Ponorogo, Lokasi : Qick Chicken, Lnt. 02 . PO.
Ponorogo, Lokasi : Qick Chicken, Lnt. 02 . PO.
(Sinopsis) Layla dan Qays
Perempuan itu duduk setia menemani laki-laki dengan tatapan
kosong memandang langit gelap berkabutkan hujan yang tak henti. Seperti keadaan
hatinya kala itu.
“ Aku GAGAL menjadi seorang suami untukmu, De’.” Wajahnya
tertunduk, tak terjangkau sinar lampu kuning yang remang.
“ Bagaimana seorang SUAMI bisa membangun keluarga hanya
dengan CINTA ?”
Perempuan itu mendekat, meraih tangan suaminya.
“ Aa’, jangan sekali-kali meragukan kekuatan sebuah CINTA.” Tuturnya
lembut, jemarinya terus merajut tangan sang suami, terasa hangat.
“ Dengan CINTA, manusia hidup karena Rahmat-NYA. Dengan
CINTA, Allah menciptakan manusia saling berpasangan, Dengan CINTA, Allah
mengajarkan arti dari KESETIAAN, itu berarti SELAMANYA, A’ ?”
Perempuan itu memandang matanya lekat, begitu lembut dan
tenang. Ia tersenyum, menggambarkan cintanya yang teramat besar. Ia mencium
punggung tangan sang suami, wujud bakti seeorang istri.
Suaminya hanya terbungkam. Bertutur lembut, selalu sabar, pengertian walau dalam hal kecil, dan tak pernah sekalipun mengeluh terhadap kehidupan yang serba kurang.
Suaminya hanya terbungkam. Bertutur lembut, selalu sabar, pengertian walau dalam hal kecil, dan tak pernah sekalipun mengeluh terhadap kehidupan yang serba kurang.
“ Aa’, Baginda Rasulullah jika tak ada Khodijah disisi beliau,
mungkin akan merasakan apa yang Aa’ rasakan sekarang.” Ucapnya setengah
bercanda.
Suaminya tak tahan untuk tidak memeluk istri tercintanya,
didalam hati ia merasa bahagia memiliki seorang LAILA yang selalu mengerti akan
diri seorang QAIS. Bahwa, seorang ISTRI adalah RAHMAT bagi sang SUAMI.
Bahwa CINTA tak hanya tentang susah atau senang, Tapi ,,,, Cinta itu tentang KESETIAAN
yang berarti ,,,, SELAMANYA
Draft Sambutan Wakil Alumni 49
بسم الله الرّحمن الرَحيم
Assalammu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh………
Alhamdulillah hirobil ‘alamin,
untaian tasbih puji dan syukur yang tak pernah terputus kepada Sang Pencipta,
Sang Penguasa, Sang Pengasih dan Sang Penyayang Allah SWT. Gemuruh tasbih
pujian mahluk-Nya membersihkan kehinaan dunia dan kenistaan mahluk yang ada
diatasnya. Karena belas kasih dan sayang-Nya hidup lah semua mahluk tanpa ada
tanpa ada pilih kasih dan deskriminasi. Shalawat dan salam selalu terlimpahkan
kepada Nabi Muhammad SAW. sang pembawa risalah kebenaran, penutup rantai
kenabian dan pengakhir siklus kerosullan. Ia lah yang telah berjuang membawa
umat manusia dari era kegelapan menuju era kebenaran dibawah cahaya islam.
Alhamdulillah, tak ada habisnya
kata itu kami ucapkan. Tibalah hari ini, hari yang dulu bagaikan fatamorgana,
benarkah adanya ataukah hanya ilusi belaka. Hari yang kami nanti dengan penuh
perjuangan diatas nestapa. Hari ini tertunaikanlah amanah dari orangtua kami.
Hari ini pula pertemuan terbalas dengan perpisahan. Tapi jika diingat,
penantian panjang itu kini terasa sangat singkat.
Kami masih sangat ingat, hari
dimana kami masih asyik berkubang dalam liang kebodohan. Dunia adalah tujuan
dari hidup kami, hiburan merupakan kebutuhan yang wajib terpenuhi. Jangankan
sholat, untuk sekedar membaca Al-qur’an pun kami tak mampu. Mampu mengucap
syahadat, tapi tak dapat menela’ah dan mengamalkannya. Benar-benar masih
terselubung oleh kabut jahiliyah.
Lalu datanglah kabar dari
sanak-saudara dan juga kerabat tentang pondok ini. Sebagian dari kami dengan
berat hati meninggalkan kenyamanan rumah. Namun ada yang dengan ikhlas bahkan penuh semangat mencari ilmu dan
mengharap ridho Ilahi.
Ketika pertama kali mendaftar,
jumlah kami tidaklah sedikit. Mungkin bisa dua kali lipat dari jumlah kami
sekarang. Namun gerusan waktu telah mengikis semangat teman-teman kami hingga
akhirnya mereka terhempas dari medan perjuangan.
Sahabatpun bertamabah, memang
sedikit sulit untuk menyesuaikan dan saling mengertipada awalnya karena perbedaan
otak.Rasa lucu dan heranpun kerap kali muncul karena logat teman kami yang
terdengar lucu dan istilah-istilah yang belum pernah kami dengar sebelumnya.
Jika diumpamakan makanan, pondok
adalah semangkuk rujak. Terdiri dari berbagai macam buah dengan berbagai rasa,
dari yang manis, asam, sampai kecut disatukan dalam satu wadah dan dimakan
dengan satu sambal. Begitupun pondok, dia terdiridari berbagaimacam otak dan
karakter dari berbagai latar belakang, yang belajar disatu tempat dan dididik
dengan ajaran yang sama.
Imam Syafi’I R.A berkata : Safir,
tajid ‘iwadhon ‘amma tufariqu bihi
Dan benar begitulah adanya. Teman
menjadi saudara dan bahkan lebih dekat dari saudara kandung. Asatidz dan
Ustadzat menjadi pengganti Orang Tua, menjadi ayah dan ibu yang selalu
membimbing dan mengarahkan.
Hari-hari sulit mulai kami alami.
Sudah tak terhitung berapa kali kami kehilangan sandal dan pakaian. Tapi dari
situ kami belajar untuk selalu berhati-hati.
Mandi dan makanpun harus
mengantri, bahkan tak jarang kehabisan nasi. Itulah yang mendidik kami untuk
selalu sabar.
Tak habis sampai situ, hidup kami
pun dikuasai dan dimonopoli oleh lonceng, setiap dentumannya adalah titah yang
tak dapat dibantah. Setiapdatang waktu sholat ia berteriakkepada kami, sampai
kami harus berlari agar tidak terlambat. Dan jika terlambat, kakak pengurus
galak bertindak sebagai algojo siap mengeksekusi di tempat. Kadang Push-Up,
kadang Skotc Jump. Tapi semua itu mendidik kami agar menjadi manusia yang
disipllin.
Karena kami memiliki bahasa yang
meragam, kami disatukan oleh dua bahasa, bahasa arab dan bahasa inggris.
Pemakaiaan kedua bahasa ini, hukumnya fardhu ‘ain dan tidakboleh tidak. Jika
tidak penggerak bahasa mengambil papan nama kami dan mencubit kami. Cubitannya
terasa nyut-nyut walau sebentar. Dan jika sedang tak beruntung pada senin malam
kami harus masuk kekamarnya untukmenebus dosa kami.
Setelah sholat subuh di Jum’at
pagi, kami harus langsung berlari menuju ke kamar, untuk berganti pakaian dan
kembali berlari menuju lapangan untuk berlatih berdialog menggunakan bahasa
arab dan inggris.bukan hanya setiap Jum’at pagi,kami harus berlari seperti itu,
kamis malam pun kami harus melakukan hal serupa untuk berlatih pidato.
Sampai-sampai salah satu teman kami patah giginya terjatuh saat berlari. Tapi
dua hal itu yang kini membekasdan meninggalkan kemampuan berbahasa dan berorasi
yang tak bisa diremehkan. Disamping itu, mungkin kami pun bisa menjadi atlet
lari jarakpendek karena terlaru sering berlari.
Rasa bosan dan suntuk kadang
menyerang kami, karena itulah fitrah kami sebagai manusia. Lompat tembok,
keluar-masuk pondok untuk mencari hiburan diluar sudah biasa dilakukan.
Dikelas, kami pun tidakterlalu
pintar, bahkan terlelap saat Ustadz menjelaskan pelajaran. Meski begitu, yang
kami tahu dari Ustadz kami, bahwa mereka adalah sebenar-benarnya contoh
keikhlasan pahlawan tanpa jasa. Mendidik tanpa imbalan, karena gaji yang tak
seberapa.mengarahkan dan menunjukkan jalan yang benar ketika kami berbelok dan
melakukan kesalahan. Tulus dan ikhlas meski kadang kami membangkang.
Kata orang, pondok adalah penjara
suci. Ya, kamimemang sedikit terintimidasi dari dunia luar. Tapi meskipun pada
hakekatnya terkurung, kami dapat melihat miniatur Indoensia disini.
Danyangpaling berharga disemua itu adalah,kami dapat sedikit merasakan hidup
dikehidupan yang sebenar-benarnya. Merasakan bagaimana perjuangan hidup mandiri
dan jauh dari oran tua. Mengatur kuangan agar tidak habis sebelum jatah dari
orangtua datang lagi.
Untuk ayah dan ibu kami ………
Ayah, ibu ,,,,,ada hari ini
tertunaikanlah apa yang telah kalian amanahkan kepada kami. Terima kasih telah
memenuhi kebutuhan uang kami tiap bulannya, terima kasih telah mendoakankami
tiap harinya dan terimakasih telah mempercayakan kami.
Untuk Ustadz dan Ustadzat
kami,,,,
Terima kasih atas semua
bimbinganmu, terimakasih atas semua ilmu yang telah kalian limpahkan dan terima
kasiha atas kesabaran dalam mendidik kami, takkan bisa kami membalas jasamu.
Maafkan jika selama ini kami
membangkang, maafkan jika selama belajar di kelas, kami selalu sering
tidur,maafkan jikakami pernah menyakiti hatimu. Maafkan jika selama ini, tidak ada
yang bisa kalian banggakan pada kami. Maafkan jika hanya tingkah konyol kamilah
yang bisa membuatmu tersenyum. Maafkan jika selama ini kami selalu bodoh untuk
menyadari kesalahan kami.
Wahai ustadz, meskipun tidak ada
yang bisa kalian banggakan dari kami, setidaknya ikhlaskanlah semua ilmu yang
telah kau beri. Niscaya, suatu saat ilmu itu akan bermanfaat bagi kami dan
orang disekitar kami.
Untuk kawan-kawan seperjuangan….
Pada hari ini, pertemuan kita
terbalas dengan perpisahan. Terimakasih telah menemani di kala susah dan
senang, di kala sengsara dan bahagia, di kala nestapa dan gembira. Terima kasih
telah membagi lauk hasil kiriman orang tuamu, terimakasih telah merawatku di
kala sakit, terimakasih telah meminjamkan uang dikala kirimanku belum datang.
Maaf jika slamaini ada perkataan yang menyakiti hatimu, maaf jika ada barangmu
yang tak kembali setelah dipinjam.
Kawan, tahukah engkau?, hatiini
masih bergetar membayangkan apa yang terjadi setelah hari ini. Akankah sama
seperti hari-hari lalu?, akankah samaseperti waktu kita bersama?
Kawan, ketika rindu menyerang
tapi raga tak bisa bersua, cukuplah do’a untuk kebaikan menjadi penenang.
Untukadik-adikku…
Terimakasih telah menggoreskan
warna dalam kanfas kehidupan kami. Maaf bila slama ini kami mencontohkan hal
yang tidak baik. Maaf jika canda kami hanya untuk kesenangan kami semata.
Adik, perjalanmu masihlah
panjang, banyak batu terjal yang akan kau lewati. Tetaplah bersabar, agar kelak
kau dapat berdiri disini seperti kakak.
Ya Allah, Tuhan semesta alam, sang
penguasa langit dan bumi, pemilik keagungan dan pemberi rahmat, lindungilah
pondok ini hingga hari akhir datang. Turunkanlah selalu rahmat-Mu padanya,
sayangilah seluruh manusia yang mengabdikan diri kepadanya. Sayangilah asatidz
dan ustadzat kami, cukupkanlah rizqi mereka, bahagiakanlah kehidupan dunia dan
akhirat mereka. Mereka lah manusia mulia yang mengharapkan ridho-Mu. sukseskan
lah kami semuda mungkin agar kami dapat segera membantu pondok ini. Kabulkan
lah do’a kami ini, ya Allah. Permohonan yang mudah bagi-Mu
Sambutan Wakil Alumni Ke 49
Alhamdulillahilladzi hadana lihada wa kunna linahtadia
laula anhadanallah
Ashadualla ilahaillallah waashaduanna muhammadan abduhu
wa rosuluh
Rabbisrohlisodri wa yassirli amri wahlull ukhtatam
millisani yafkohu kohuli amma ba’ du
Segala puja dan puji bagi Allah tuhan Semesta Alam Atas
segala Nikmat-Nya yang di anugerahkan kepada kita semua…
Dan atas izin-Nya kita dapat berkumpul untuk menjalin
silaturahmi…mempererat tali ukhuwah islamiyah
Sholawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada
junjungan nabi kita Muhammad SAW.. yang telah membawa risalah islamiyah, pembawa lentera kebenaran,
penegak kalimatillah.
Alhamdulillahirabbilalamin….. tidak ada habisnya kata syukur
ini kami ucapkan… tibalah di hari ini, hari yang selalu kami tunggu-tunggu,
hari yang selalu kami nanti-nantikan, hari yang menjadi motivasi kami, untuk
terus menyelesaikan perjuangan sampai akhir. Bagi kami Sabtu 6 juni 2015 adalah
hari yang istimewa. Karena hari ini ada banyak hal yang kami selesaikan dan hari ini pula akan ada
lebih banyak hal lagi yang akan kami
mulai..
Hari ini adalah akhir dari seluruh proses pembelajaran dan
pendidikan di pondok… Namun hari ini adalah awal kami melangkah hari ini adalah
awal mulai mengabdikan diri mengamalkan ilmu yang sudah kita dapat dan
mewujudkan cita-cita pendiri Asatidz.. agar terus menjadi Alumni yang khusnul
khotimah..
Jika kita mengulang kembali apa yang sudah kami jalani, semua
terasa sangat singkat . dari awal kami bertemu sampai sekarang, bahkan kami
masih ingat pertama kali kami masuk ke pondok.. kami yang datang dari seluruh penjuru
nusantara berbeda suku dan budaya, di kumpulkan dalam satu kamar tanpa ada perbedaan, mulai saat itu kami
saling mengenal saling tau dan terus akrab.. dari sini kami belajar tentang salah
satu panca jiwa pondok yaitu jiwa ukhuwah islamiyah..
Namun tidak semua teman kami bisa berjuang hingga akhir…
banyak dari mereka yang harus gugur dalam medan perjuangan terlebih dahulu
dengan alasan tertentu... Patah tumbuh hilang berganti… banyak yang gugur
banyak pula yang datang….
Semakin banyak teman berarti semakin banyak macamnya. .. Perselisihan
dan pertengkaran sudah pasti ada dalam satu kehidupan yang bermacam-macam..
namun semua itu cepat sirna dan terlupakan dengan kebersamaan kami, dengan canda
kami dan dengan tawa kami bersama…
Tidak cukup belajar tentang pertemanan, kami juga belajar
tentang kehidupan… berlatih untuk bisa bertanggung jawab pada diri sendiri, mengurus
diri menjaga diri hal-hal negative, karena
di pondok pun juga ada cobaanya…. Cobaan paling berat adalah ketika kami
suntuk dan bosan… lompat tembok , keluar masuk pondok untuk melepas penat, adalah cara kami untuk
mengobati rasa suntuk dan bosan…
Dalam beraktivitas
kami juga tidak bisa seenaknya sendiri, semua aktivitas kami diatur oleh
jaros,,, dalam peranya jaros mengatur semuaya…. Memaksa kami untuk terus
bergerak tanpa ada waktu luang… di teriakin karna santai, dihukum karna telat, semua sudah biasa kami lakuan, untuk melatih
disiplin kami… mengantri makan, mengantri mandi berbagi to’am berbagi tempat
tidur.. .itu semua yang kami lakukan memiliki satu tujuan yaitu pendidikan
memang benar “Apa yang kami dengar, apa
yang kami lihat dan apa yang kami rasakan adalah pendidikan”
Dari semua yang kami jalani di pondok kami belajar,,,,
belajar jiwa keikhlasan, ikhlas untuk berbuat, ikhlas untuk berbagi ….. kami
juga belajar jiwa kesederhana , sederhana dalam kehidupan… belajar kemandirian
untuk bisa bertanggung jawab pada diri sendiri dan belajar kebebasan untuk menentukan pilihan.
Menjadi lebih baik atau sebaliknya….
Kalau bicara tentang di kelas kami tidak terlalu pintar,
bahkan kami terlalap saat Ustadz menerangka pelajaran. Meski begitu, yang kami tau dari
ustaadz kami, bahwa mereka adalah sebenar-benarnya contoh keikhlasan pahlawan
tanpa tanda jasa. Mendidik kami tanpa
imbalan. Mengarahkan dan membimbing ke jalan yang benar ketika kami berbelok
dan melakukan kesalahan. Tulus ikhlas meski kadang kami membangkang.
Kata orang Pondok adalah penjara suci. Ya kami memang
sedikit terintimidasi dari dunia luar. Tapi meskipun pada hakekatnya kami terkurung.
Kami dapat melihat miniatur indonesia disini, dan yang paling berharga dari
semua itu adalah, kami dapat merasakan hidup di kehidupan yang sebenar.
Merasakan bagaimana perjuangan hidup mandiri dan jauh dari orang tua…
Untuk Ayah dan Ibu kami…..
Ayah Ibu…. Pada hari ini tertunikanlah apa yang telah engkau
amanahkan kepada kami. Terimakasih telah memenuhi kebutuhan uang kami tiap
bulanya, terima kasih telah mendoakan kami setiap harinya… terima kasih untuk
semuanya….
Untuk Asatidz dan Ustadzaat kami..
Terima kasih atas semua bimbinganmu, terima kasih atas semua
ilmu yang telah engkau ajarkan, terima kasih atas kesabaran dalam mendidik
kami.. tidak ada yang bisa kami berikan untuk membalas semua jasamu kecuali
do’a dalam detiap sholat kami…
Maafkan kami jika selama ini kami membangkan, maafkan kami
jika selama belajar dikelas kami terlalu sering tidur,,Maafkan jika selama ini
tidak ada yang bisa kalian banggakan dari kami.. dan hanya tingkah konyol
kamilah yang bisa membuatmu tersenyum, maafkan kami jika selam ini kami terlalu
bodoh untuk menyadari kesalahan kami.
Ustad meskipun tidak ada yang bisa kalian banggakan dari
kami, setidaknya ikhlaskanlah ridhoilah semua ilmu yang telah engkau berikan
kepada kami. kami selalu percaya suatu saat ilmu itu pasti bermanfaat bagi kami
dan orang di sekitar kami.. do’akan kami agar terus menjadi Alumni yang khusnul
khotimah…..
Untuk kawan kawan seperjuangan….
Pada hari ini Pertemuan kita terbalas dengan perpisahan.
Terima kasih atas Kebersamaanya, Terima kasih atas kepedulianya Terima kasih
atas semuanya….kalian adalah saudara terbaik Maafkan semua perkataan yang menyakitkan hati,
Maafkan tingkah laku berlebihan yang kurang menyenangkan…
Kawan…… kita tidak pernah tau dan tidak bisa membayang kan,
apa yang terjadi setelah hari ini, akankah sama seperti hari-hari yang lalu?
Akankah sama seperti waktu kita bersama? Akankah hidup ini akan terus berwarna
tanpa kalian?... kita tidak pernah tau… tapi yang pasti kawan… ingatlah terus
semangat kita semangat, semangat 49 Al-Muttahidu.. idZal azmu…. kita berharap semua tidak berakhir disini
terus do’akan terus jalin ukhuwah islamiyah….
Untuk adik adikku…
Terima kasih atas semua semangat kalian.. terima kasih atas
dukungan kalian. Maafkan bila selama ini kami mencontohkan hal yang tidak baik.
Maafkan kami jika canda kami hanya kesenangan kami semata.. adik-adikku perjalanan
kalian masih sangat panjang banyak batu terjal yang akan kau lewati tetaplah
bersabar… jadilah lebih baik dari kami, jadilah angkatan “infinite dan
excellent “ memiliki kreatifitas tanpa batas dan unggul dalam berprestasi.
jadilah “Inspire”dan terus menginspirasi bagi orang lain. Jadilah “Unifier”
sang pemersatu dari segala perbedaan dan
menyatukan seluruh anggkatan demi kemajuan pondok…
Terima ksih pondokku engkau adalah pembuka jalan hidup
kami.. engkau adalah langkah awal kami untuk memulai perjalanan hidup kami…
Ya Allah tuhan semesta alam. Lindungilah pondok ini hingga
akhir zaman..turunkanlah selalu rahmat-Mu padanya. sayangilah seluruh manusia
yang mengabdikan diri padanya. Sayangilah Asatidz dan ustadazt kami,
cukupkanlah rizki mereka. Bahagiakanlah kehidupan dunia dan akhirat mereka. Merekalah manusia mulia yang mengharap Ridho-Mu. Dan Sukseskanlah
kami semua mungkin agar kami dapat segera membantu pondok ini. kabulkanlah do’a
kami ini ya Allah. Permohonan yang mudah bagi-Mu…
Hanya ini apa bisa
kami sampaikan jika ada kata yang kurang berkenan kami mohon maaf
Billahitaufi wal hidayah wa ridho wal inayah
Wassalamu’alaikum wr wb
Sabtu,6 Juni 2015
Langganan:
Postingan (Atom)
Follow Us
Were this world an endless plain, and by sailing eastward we could for ever reach new distances